Pada masa brooding
adalah masa yang paling mempengaruhi tingkat keberhasilan budidaya ayam. Karena
pada masa brooding terjadi proses yang disebut hyperplasia (perbanyakan sel), sehingga pada masa
tersebutlah perkembangan saluran pencernaan, perkembangan saluran pernapasan
dan perkembangan sistem kekebalan terjadi.
Masa brooding (berasal dari kata brood yang artinya adalah seperindukan) adalah masa
dimana anak ayam masih butuh indukan. Masa brooding pada ayam biasanya sampai
umur 10-14 hari.
Pakan juga menjadi
faktor yang sangat penting bagi usaha peternakan ayam pedaging, karena
rata-rata biaya yang dikeluarkan untuk pakan sekitar 70-80 % dari total biaya produksi.
Efisiensi dan
efektifitas di pakan ayam akan berdampak signifikan terhadap keberhasilan usaha
pembesaran ayam pedaging
Tingkat efisiensi
pakan biasanya dihitung dengan menggunakan rumus Feed Convertion Ratio (FCR),
yaitu :
FCR = jumlah pakan /
(jumlah bobot ayam - jumlah bobot ayam datang), semua dalam kg
Menurut Lacy dan Vest
(2000), menyatakan bahwa faktor utama
yang mempengaruhi konversi pakan adalah genetik, ventilasi, sanitasi, kualitas pakan, jenis
pakan, penggunaa zat aditif, kualitas air, penyakit dan pengobatan serta
manajemen pemeliharaan, selain itu meliputi faktor
penerangan, pemberian pakan, dan faktor sosial.
penerangan, pemberian pakan, dan faktor sosial.
Kebutuhan ayam masa
brooding akan asam amino lebih tinggi terutama yang essensial (yang tidak bisa
dibuat oleh tubuh). Suplementasi asam amino seperti methionine
dan lysine akan membantu
pembentukan otot dan tulang.
Manfaat asam amino
akan lebih optimal bila dibantu dengan suplementasi vitamin dan mineral.
Seperti halnya vitamin B kompleks yang akan meningkatkan metabolisme tubuh.
Feed Intake (FI) atau konsumsi pakan yaitu jumlah pakan yang
dihabiskan oleh ayam atau unggas pada periode waktu tertentu, misalnya konsumsi
pakan setiap hari dihitung dengan satuan gram/ekor/hari. Sehingga Feed Intake
bukan jumlah pakan yang diberikan kepada ayam, tetapi jumlah pakan yang
dikonsumsi oleh ayam, yang merupakan selisih antara pakan yang diberikan dengan
pakan yang tersisa.
Jumlah pemberian pakan
pada minggu pertama adalah sebanyak 17-24 gram/ekor/hari (119-168
gram/minggu/ekor),
pemberian pakan pada minggu ke dua adalah sebanyak 43-65 gram/ekor/hari (301-455 gram/minggu/ekor)
pemberian pakan pada minggu ke dua adalah sebanyak 43-65 gram/ekor/hari (301-455 gram/minggu/ekor)
Kualitas atau
kandungan zat gizi pakan terdiri dari protein 22-24%, lemak 2,5%, serat
kasar 4%, Kalsium (Ca) 1%, Phospor (P) 0,7-0,9%, ME 2800-3500 Kcal.
Untuk frekuensi pemberian pakan, menurut
Hasan., dkk (2013), untuk anak ayam umur 1-7 hari sebaiknya diberikan secara ad
libitum (pakan selalu tersedia). Tetapi hal tersebut biasanya merepotkan bagi
peternak yang memberikan makan secara manual
Menurut medion,
produsen obat-obatan pada ternak, frekuensi yang baik dalam pemberian pakan
ayam terlihat pada tabel dibawah ini,
Sumber : medion
Pemberian yang sedikit
demi sedikit akan lebih baik daripada sekaligus dalam satu kali pemberian. Daya tampung
tembolok anak ayam yang terbatas dan terjaganya kesegaran ransum adalah alasan utama anjuran tersebut sehingga
nafsu makan ayam tetap tinggi. Keuntungan lain ialah saat memberi ransum,
peternak bisa sekaligus mengontrol kondisi ayam.
Konsumsi pakan ternak dipengaruhi oleh :
·
Faktor ternak.
meliputi berat badan, status fisiologis, tingkat produksi, dan kesehatan
ternak.
·
Faktor pakan. yang
diberikan meliputi bentuk dan sifat pakan, komposisi nutrisi dan toksisitas,
·
Faktor lingkungan.
meliputi suhu, kelembaban udara, curah hujan, lama siang dan lama malam hari,
dan keadaan ruang.
·
Faktor minuman.
apabila terjadi kekurangan konsumsi air akan berpengaruh pada menurunya
konsumsi pakan yang pada akhirnya akan menyebabkan menurunnya pertambahan bobot
badan
0 komentar:
Posting Komentar